Assalaamualaikum
Wa Rahmatullahi Wa Barakaatuh.
Ketenangan
dan kesejukan hati semoga selalu menerangi hari hari kita semua.
“Jazakillah
ya…”
“Jazakallah
deh…”
“Jazakumullah,
thanks, ok ?”
Pastinya
sudah sangat akrab dan tdk asing lagi diantara kita kata-kata di atas.
“JazakAllaah”…
sering kali kita jumpai di berbagai moment kesempatan, komen status, milis,
pengajian, dsb.“JazaakAllaah” sebenarnya adalah bagian dari sebuah doa yg kita
minta kepada ALLAH bagi orang yang menjadi perantara nikmat/kebaikan yg kita
terima dari Allah.
Dengan
hanya menyebutkan “JazakAllaah”, adalah berdoa kepada ALLAH tapi tdk
menyebutkan apa permintaannya. Kita tahu bahwa sebagian syarat dikabulkannya
doa adalah harus sungguh2, mengerti apa yg dimaksud, khusyuk, dst. Oleh karena
itu marilah kita baca/tulis dgn lengkap. Misalnya“JazaakAllaahu khoiron”, dan
seterusnya.
Kalau
kita coba artikan maka :
“Jazaa
= semoga memberi/menambah”,
“ka
= engkau (lelaki tunggal)”,
“Allah
= Allah”,
“khoiron
= kebaikan”.
Sehingga
maksud doa tersebut menjadi “Semoga ALLAH memberi/menambah kebaikan kepada
engkau”.
Kalau
kita mengikuti sunnahnya (misal yg ada dlm HR. Bukhori Kitab Tayamum, atau HR.
Muslim kitab Haidh, Tirmidzi, Nasaa’i, Ibnu Maajah, Ahmad, dst), maka minimal
ada:
JazaakAllaahu
khoiron (ka = engkau, lelaki)
Jazaakillaahu
khoiron (ki = engkau, perempuan)
Jazaakumullaahu
khoiron (kum = kamu sekalian)
Jazaahumullaahu
khoiron (hum = mereka)
Al
‘ilmu qoblal qouli wal ‘amali = Ilmu sebelum membicarakan dan atau mengamalkan
(minimal lihat Bukhori Kitabul-’ilmi), demikian itu sunnahnya. Jadi, saya
mengingatkan kita semua, yakinkan kita mengetahui dengan benar dan sudah sesuai
dengan dalilnya yg syah stiap apa2 yg akan kita amalkan.
Janganlah
kita hanya sekedar ikut2an saja dan jangan juga menambah-nambahi apa yg sdh ada
contohnya dari al-hadits.
Ingatlah
pesan Rasulullah SAW: “Barang siapa mengada-ada (memperbaharui) dlm perkaraku
yg mana hal tsb tidak ada dlm perkaraKu maka yg demikian itu ditolak”. {HR. Abu
Dawud, Juz 4:4606 Kitab Sunnah}.
Hindari
juga kita sembarang mengikuti apa yg biasa dilakukan seseorang.
Pesan
Rasulullah SAW “.. mengikutilah pada sahabatku, kemudian pada org2 *yg
mengikuti* pd sahabatku, kemudian pd org2 *yg mengikuti org2 yg mengikuti* pd
sahabatku, kemudian akan tersebar dusta..” {minimal lihat HR. Tirmidzi, Juz
3:2254, Kitabul-Fitan}.
Jazaakumullaahu
khoiron
Disebutkan
oleh Ibnu Hadi, ungkapan yang lebih baik adalahJazakallaahu Khairan, atau
Jazakillaahu Khairan, atauJazakumullaahu Khairan, atau Jazahumullaahu khairan,
bukan cuma Jazakallaah, atau cuma Jazakillaah atau cumaJazakumullah, atau cuma
Jazahumullah.
Kata
Katsiyran dapat ditambahkan di akhir, artinya “yang banyak”, jadi lengkapnya:
Jazakallaahu
khairan katsiyran, atau
Jazakillaahu
khairan katsiyran, atau
Jazakumullaahu
khairan katsiyran, atau
Jazahumullaahu
khairan katsiyran.
Insya
ALLAH bermanfaat.
Wassalaamu`alaikum
wa Rahmatullahi wa Barakaatuh
Silahkan
di copy atau disebarluaskan, karena hak cipta sepenuhnya adlh milik ALLAH SWT.
http://ankygautama.blogspot.com/2011/03/jazakallah-atau-jazakillah.html
akhukum fillah arif zainurrohman
http://ankygautama.blogspot.com/2011/03/jazakallah-atau-jazakillah.html
akhukum fillah arif zainurrohman
0 komentar:
Posting Komentar