Ada dua perkara yang terkadang terlupa namun tidak boleh dilupakan dalam diri manusia manusia yang menuntut ilmu :
1. Terkadang manusia itu tidak sadar bahwa ia mampu untuk menyelesaikan suatu perkara , namun dikarenakan ketidaksadarannya itu sehingga ia tidak dapat maju atau takut untuk mengambil sebuah keputusan. Ketidaksadaran disini bukan berarti hilang akal atau gila, namun ia tidak mengetahui tentang kapasitas dirinya. Sehingga menimbulkan rasa takut dalam dirinya yang padahal itu tidak perlu ada. Ini bisa saja menjadi sebuah penyakit , bisa dikatakan tidak percaya diri. Lalu, bagaimana cara menyembuhkannya ?
2. Kebalikan dari yang pertama, terkadang manusia tidak sadar bahwa ia tidak mampu menyelesaikan perkara , namun ia merasa mampu untuk menyelesaikannya , sehingga ia juga tidak dapat maju atau bahkan akan hancur. Ini juga bisa menjadi sebuah penyakit, bisa dikatakan terlalu percaya diri. Lalu, bagaimana cara menyembuhkannya ?
Dari pendapat diatas tentu ada hikmahnya lalu, apakah hikmahnya ?
NB: Pendapat di atas pernah di sampaikan oleh guru (algoritma dan pemrograman) saya dan dari beberapa informasi di dunia maya , dan juga berdasarkan pengalaman dari orang lain maupun pribadi
akhukum fillah arif zainurrohman
1. Terkadang manusia itu tidak sadar bahwa ia mampu untuk menyelesaikan suatu perkara , namun dikarenakan ketidaksadarannya itu sehingga ia tidak dapat maju atau takut untuk mengambil sebuah keputusan. Ketidaksadaran disini bukan berarti hilang akal atau gila, namun ia tidak mengetahui tentang kapasitas dirinya. Sehingga menimbulkan rasa takut dalam dirinya yang padahal itu tidak perlu ada. Ini bisa saja menjadi sebuah penyakit , bisa dikatakan tidak percaya diri. Lalu, bagaimana cara menyembuhkannya ?
2. Kebalikan dari yang pertama, terkadang manusia tidak sadar bahwa ia tidak mampu menyelesaikan perkara , namun ia merasa mampu untuk menyelesaikannya , sehingga ia juga tidak dapat maju atau bahkan akan hancur. Ini juga bisa menjadi sebuah penyakit, bisa dikatakan terlalu percaya diri. Lalu, bagaimana cara menyembuhkannya ?
Dari pendapat diatas tentu ada hikmahnya lalu, apakah hikmahnya ?
NB: Pendapat di atas pernah di sampaikan oleh guru (algoritma dan pemrograman) saya dan dari beberapa informasi di dunia maya , dan juga berdasarkan pengalaman dari orang lain maupun pribadi
akhukum fillah arif zainurrohman
0 komentar:
Posting Komentar