Fajar Harapan telah Menyingsing (Maulana Rumi)
Wahai jiwaku, jangan berputus-asa,
harapan mulai mengejawantah;
apa yang dinanti setiap jiwa
telah menyingsing dari semesta gaib.
Jangan berputus-asa,
walau Siti Maryam telah meninggalkanmu,
tapi cahaya yang mengangkat Isa ke
langit telah muncul.
Jangan berputus-asa, wahai jiwaku,
dalam kegelapan penjaramu ini,
sang Raja yang membebaskan Jusuf-mu
telah tiba.
Ya'qub telah muncul dari balik hijab kebuntuan,
Yusuf yang kan menyibak hijab Zulaikha telah tampil.
Wahai engkau,
yang sejak malam hingga fajar memohonkan, "Yaa Rabb,"
Yang Maha Rahman mendengar rintihanmu,
dan telah datang.
Wahai sakit yang telah menua: sembuhlah,
obatmu telah sampai;
wahai gerbang kukuh: terbuka lah,
karena kuncimu telah ditemukan.
Wahai diri yang berpuasa, menahan-diri
dari hidangan di Meja Terhormat,
berbuka lah dengan gembira,
karena hari raya pertama telah dimulai.
Kini, heninglah, heninglah:
karena kebajikan dari perintah "kun,"
telah membuat hening ketakjuban
mengatasi semua pembicaraan.
Sumber:
Rumi: Divan-i Syamsi Tabriz, ghazal 631.
Terjemahan ke Bahasa Inggris oleh A. J.
Arberry
Didapat : https://www.facebook.com/hamdi.akhsan.7
akhukum fillah arif zainurrohman
Wahai jiwaku, jangan berputus-asa,
harapan mulai mengejawantah;
apa yang dinanti setiap jiwa
telah menyingsing dari semesta gaib.
Jangan berputus-asa,
walau Siti Maryam telah meninggalkanmu,
tapi cahaya yang mengangkat Isa ke
langit telah muncul.
Jangan berputus-asa, wahai jiwaku,
dalam kegelapan penjaramu ini,
sang Raja yang membebaskan Jusuf-mu
telah tiba.
Ya'qub telah muncul dari balik hijab kebuntuan,
Yusuf yang kan menyibak hijab Zulaikha telah tampil.
Wahai engkau,
yang sejak malam hingga fajar memohonkan, "Yaa Rabb,"
Yang Maha Rahman mendengar rintihanmu,
dan telah datang.
Wahai sakit yang telah menua: sembuhlah,
obatmu telah sampai;
wahai gerbang kukuh: terbuka lah,
karena kuncimu telah ditemukan.
Wahai diri yang berpuasa, menahan-diri
dari hidangan di Meja Terhormat,
berbuka lah dengan gembira,
karena hari raya pertama telah dimulai.
Kini, heninglah, heninglah:
karena kebajikan dari perintah "kun,"
telah membuat hening ketakjuban
mengatasi semua pembicaraan.
Sumber:
Rumi: Divan-i Syamsi Tabriz, ghazal 631.
Terjemahan ke Bahasa Inggris oleh A. J.
Arberry
Didapat : https://www.facebook.com/hamdi.akhsan.7
akhukum fillah arif zainurrohman
0 komentar:
Posting Komentar