Kebakaran Besar di Masa Sayidina Umar r.a. (Maulana Rumi)



Sebuah kebakaran besar terjadi di masa
kekhalifahan Sayidina Umar r.a: kobarannya menelan bebatuan layaknya api menghancurkan kayu kering.

Api menelan rumah dan bangunan,
melonjak tinggi sampai mengancam burung-burung dan sarang mereka.

Separuh kota tertelan api; air bagai
gentar dan gagap menghadapinya.
Mereka yang masih bisa berfikir terus
menyiramkan air, bahkan cuka untuk memadamkannya.

Sungguhpun demikian, kobaran api
malah meningkat, sampai datang bantuan dari yang Tunggal,
yang tak-Terbatas.

Orang-orang bergegas mendatangi Umar r.a, sambil berkata,
"api itu sama sekali tidak dapat
dipadamkan dengan air."

Beliau r.a. menjawab, "api itu adalah
salah satu tanda dari Allah:
itu adalah kobaran dari api kejahatanmu.

Berhentilah menyiramkan air,
bagikanlah roti,
tinggalkanlah kerakusan,
jika kalian memang pengikutku."

Orang-orang itu menjawab, "Pintu-pintu
rumah kami selalu terbuka,
kami berbaik-hati dan pemurah.

Beliau r.a. berkata, "Kalian memberikan
roti hanya karena aturan dan kebiasaan, tidaklah tangan-tangan kalian terbuka bagi-Nya semata;

(Kalian bertindak) hanya untuk saling
membanggakan diri,
bermegahan dan pamer; bukannya
karena takut kepada-Nya,
pensucian diri dan permohonan ampun."

Kekayaan itu hendaklah ditanamkan,
bukannya sembarangan
ditebar di atas tanah bergaram,
janganlah meletakkan pedang ke tangan pembegal.

Bedakanlah antara kaum penjunjung ad-
Diin dengan musuh-musuh-Nya:
carilah Lelaki yang bersama dengan-Nya, dan sertailah dia.

Setiap orang berjasa kepada yang
sekaum dengannya:
orang bodoh, yang berjasa kepada kaum
tak-berpengetahuan,
merasa mereka sungguh-sungguh telah
beramal saleh untuk agamanya. [1]

(Rumi: Matsnavi, I no 3707- 3720,
terjemahan ke Bahasa Inggris oleh
Nicholson)
Catatan: [1] QS [2]: 11


syukron : pak hamdi akhsan

akhukum fillah arif zainurrohman

Jangan mengeluh . . .

oleh : arif zainurrohman    



     Kembali lagi penulis ingin membagi pengalaman penulis dalam mengenyam pendidikan di salah satu ruangan dingin. Ruangan dingin itu terletak disuatu tempat yang cukup tentram (^_^).

    Mengulas kembali pemahaman penulis dalam memahami materi yang disampaikan oleh Dosen –hafizhahullah- penulis di awal pertemuan. Sebelum memulai pembelajaran beliau terlebih dahulu mengulas hal hal yang memang terkadang tidak diperhatikan oleh mahasiswa semacam penulis ini. Diantaranya adalah menanyakan nama salah satu mahasiswa,asal sekolah, dan jurusan mahasiswa sebelum belajar dibangku  perguruan tinggi. Beliau menanyakan belajar matematika , fisika, ekonomi, dan akuntansi berapa jam dalam satu minggu. Beliau tanyakan kepada hamper seluruh mahasiswa yang hadir, dan memang setiap sekolah menengah atas memberlakukan system yang sama. Namun itu tidak membuat beliau terkejut, karena menurut pengakuan beliau, beliau juga pernah mengajar di sekolah menengah atas. Namun ternyata terjadi suatu perbedaan yang cukup signifikan antara lama belajar pada masa beliau dengan masa kami sekarang.

     Menurut penuturan beliau, lama belajar matematika pada masa beliau adalah 8 jam pelajaran dalam satu minggu, sedangkan pada masa kami sekarang ini hanya 6 jam pelajaran saja, penulis juga 6 jam pelajaran dalam seminggu . Fisika pada masa beliau waktu belajarnya adalah 8 jam pelajaran dalam satu minggu sedangkan pada masa sekarang hanya 6 jam pelajaran dan penulis hanya 2 jam pelajaran saja (maklum penulis smk bukan sma (^_^) ). Ekonomi dan akuntansi pada masa beliau 10 jam pelajaran dalam seminggu, sedangkan pada masa sekarang hanya 8 jam pelajaran dalam seminggu (kalau penulis belajarnya kewirausahaan 2 jam pelajaran satu minggu ).

      Nah, sekarang bisa dibayangkan bukan betapa lamanya orang orang terdahulu menghabiskan waktunya untuk belajar. Bagaimana dengan kita ? jelas waktunya lebih sedikit tapi tak jarang kita mengeluhkan itu (termasuk penulis sendiri (T_T) ). Lalu masihkan kita akan terus mengeluh ? sebaiknya cukupkan saja sampai disini keluhan keluhan kita itu. Tentu aka nada dampak dari perasaan mengeluh itu, diantaranya adalah tidak ikhlas dan menjadikan kita sering mengumpat. Tahukah bahwa mengumpat itu adalah sebuah kemaksiatan ? kemaksiatan itu jelas akan melahirkan dosa dosa, lalu apakah kita telah menyadarinya itu ? bila tidak tentu itu akan menjadi dosa besar, bila tidak segera diperbaiki tentunya kita telah memelihara kemaksiatan dan dosa. Baik dosa besar maupun kecil akan mengakibatkan sulitnya kita memahami setiap ilmu yang kita pelajari. Allahumaghfirlana

“aku adukan kepada guruku, Waqi, perihal buruknya hafalanku. Maka ia membimbingku untuk meninggalkan maksiat. Ia menjelaskan bahwa ilmu adalah cahaya, dan cahaya allah tidak diberikan kepada orang yang berbuat maksiat”

Imam syafi’i


    Kita mempunyai mimpi mimpi dan cita cita yang amat banyak dan baik, namun kita juga harus menyeimbangkan itu semua dengan usaha dan doa , keikhlasan serta tawakal pada allah azza wa jalla. Bayangkan bila kita memelihara kemaksiatan dan dosa itu, apakah kita akan mencapai semua mimpi mimpi dan cita cita kita itu ? wallahu a’lam

       Tiada kata terlambat untuk hijrah selama raga kita masih berjiwa, mulai dari sekarang mari kita belajar menghargai setiap hembusan nafas kita, mensyukuri dengan memelihara diri dari kemaksiatan kemaksiatan. Manfaatkan hidup yang sebentar ini untuk menuntut ilmu sebaik baiknya dan jangan lupa mengajarkannya. Memang sulit untuk mengambil hikmah dan menyadarinya, namun paksalah diri kita untuk itu. Allahumaghfirlna , hadaanallah wa hafizhanallah, zadaanallah ilman wa hirsha, aamiin .


NB : menerima koreksi (^_^)

Ibu kota , 30 september 2013

akhukum fillah arif zainurrohman

Sepenggal pelajaran diawal minggu

            oleh : Arif zainurrohman

     ISD , ilmu sosial dasar, salah satu mata kuliah yang tercantum dalam jadwal jurusan system informasi selama semester satu ini tahun ajaran 2013/2014. Mata kuliah yang di padatkan dalam satu kali pertemuan langsung dalam waktu 200 menit. Dengan kebijakan dosen akhirnya pun di bagi menjadi dua kali pertemuan. ISD, salah satu mata kuliah dasar umum masuk dalam kategori soft skill.
     
     Mata kuliah ini disampaikan oleh Dosen yang telah menjelajah dunia , 11 negara lebih tepatnya, hmm , terbayangkan seberapa banyak pengalaman beliau (^_^) , ya sangat banyak sekali pengalaman beliau, dan kami mahasiswa SITI diberi kesempatan untuk diberi pengalaman oleh beliau. Alhamdulillah , nikmat allah azza wa jalla memang sungguh indah.

     Pertemuan pertama ini memberikan kesan yang sangat luar biasa, khususnya bagi penulis sendiri (^_^) , karena penulis memang sangat suka sekali mendengar sendiri kisah kisah hidup dari bani adam. Beliau menceritakan sedikit masa muda , perjalanan hidup , dan banyak lagi, dan yang paling ditekankan adalah human investment atau investasi diri.

     Beberapa contoh pengalaman hidup beliau akan penulis bagikan kepada pembaca, yang pertama beliau sampaikan adalah masalah semangat , masalah semangat ini menjadi hal yang sangat mendasar dalam proses belajar pada bani adam. Mengingat proses belajar adalah proses yang berkelanjutan dan tidak pernah berhenti seperti kata berikut ini :

“Tuntutlah ilmu minal mahdi ilal lahdi”

      Oh ya, mengenai semangat ini sempat menumbuhkan rasa rindu pada penulis , ya , kata “semangat” ini mengingatkan penulis pada sosok sosok guru guru –hafizhakuhullah- yang selalu terpatri dalam ingatan penulis, mulai dari TK sampai dengan sekarang ini. Masih teringat jelas hal yang sangat ditekankan oleh guru guru –hafizhahullah- penulis mengenai “semangat” . Dan kini penulis di ingatkan kembali mengenai semangat ini. Beliau mengatakan bahwa “Rasa Ingin Tahu” dapat menumbuhkan rasa semangat, khususnya dalam belajar.
Dimulai dengan istilah 5w + 1 h. Apa sebenarnya makna 5w +1h ini ? .Bagaimana penerapannya dalam Ilmu Sosial ini ?.  Kedua pertanyaan itu akan menjadi awal proses belajar penulis yang dibimbing oleh beliau –hafizhanallah-.

     5w + 1h, bukan sesuatu hal yang sangat asing lagi untuk kita semua bukan ? (^_^). Dimana kita bisa berjumpa dengan istilah itu ? . Ya , tepat sekali, kita akan menjumpainya dalam pelajaran bahasa, baik bahasa Indonesia,bahasa inggris , bahasa arab, bahawa jawa  dan lain lain. Akan tetapi jawaban seperti itu ternyata tidak membuat beliau “wah”, beliau menganggap itu jawaban yang terlalu biasa.

     Berdasarkan pengalaman beliau, istilah itu sebenarnya telah diterapkan dalam lingkungan sosial, yaitu dalam manajemen perencanaan. Ya tepat sekali, memang dalam membuat sebuah perencanaan kita tentu akan menggunakan istilah itu. Akan tetapi beliau tidak melanjutkan penjelasan beliau lagi (T_T) . Jujur padahal penulis masih ingin sekali mendengar pengalaman belajar beliau mengenai istilah itu.

     Beliau melingkari kata “how” , inilah yang akan kita bicarakan sekarang ini, beliau tidak menjelaskan secara panjang lebar, namun langsung merujuk pada kalimat”rasa ingin tahu”. Kalimat itu menjadi kalimat yang sangat berpengaruh dalam perjalanan hidup beliau. Membuat tidap puas beliau dalam belajar. Selalu ingin tahu rahasia rahasia masa depan. Ingin tahu dengan berbagai macam paham ilmu. Salah satu kisahnya sebagai berikut :


Beliau pernah bekerja disebuah pabrik
Pabrik batik lebih tepatnya
Pendapatan yang beliau dapat tentu tidak sedikit pada masa itu
Namun ternyata beliau berfikir
Bagaimana masa depan pabrik ini ?
Akankah tetap seperti ini ?
Ataukah semakin berkembang ? ataukah malah akan bangkrut ?
Ya, itulah rasa ingin tahu beliau
Beliaupun memutuskan untuk sekolah lagi

Kisah beliau cukup sampai disitu saja, karena memang beliau tidak melanjutkannya (afwan) (^_^). Dari kisah beliau dapat diambil beberapa pelajaran. Berikut apa yang beliau tuturkan kepada penulis dan teman teman penulis.

     Yang pertama adalah Visi dan Misi. Apa sih Visi danMisi itu ? . Beliau menuturkan bahwa pada masa beliau dahulu cukup sulit untuk mengerti istilah itu, sehingga sampai di jadikan satu pelajaran khusus yang membahas istilah itu. Namun bagaimana dengan sekarang ? Beliau menuturkan bahwa pada masa sekarang ini Visi dan Misi bukan sesuatu hal yang sulit lagi untuk di mengerti. Mungkin kalian (para mahasiswa dan mahasiswi) tidak sedikit mendengar istilah itu pada instansi instasi, akan tetapi istilah itu dapat di terapkan dalam setiap diri bani adam.

    Yang kedua adalah human investmen atau investasi diri. Investasi diri ini bisa diartikan sebagai pembekalan diri. Lalu bagaimana caranya pembekalan diri ini ?. Beliau menjelaskan dalam diri manusia terdapat ESQ (emosional spiritual dan quotient). Quotient inilah yang beliau bilang dengan kecerdasan, spiritual ini berhubungan dengan rohani , emosional ini berhubungan dengan hawa nafsu, dan spiritual inilah yang mengendalikan emosional. Jadi sebisa mungkin kita harus dapat mengendalikan emosi kita dengan mempelajari ilmu agama.

   Yang ketiga adalam MKK atau mata kuliah keahlian. Tentu dalam pembekalan diri kita sangat perlu memiliki keahlian. Mengingat di Negara kita ini ada sebuah system administrative dalam proses untuk mendapatkan suatu pekerjaan. Dalam proses administratfe inilah transkrip nilai kita sangat berperan penting, tidak hanya satu atau dua keahlian atau hanya bidang bidang yang kita suka, namun semua bidang harus kita capai hasil semaksimal mungkin.

“Sesuatu hal yang tidak dapat dicuri oleh orang lain adalah kecerdasan”
Dosen ISD -hafizhahullah-

Kunci sukses menurut beliau diantaranya :

   Senang, senang adalah modal utama dalam melakukan suatu tindakan, apabila kita tidak senang maka akan mengurangi semangat kita untuk mencapai hasil maksimal, cenderung dalam fikiran kita adalah “yang penting selesai”. Pemikiran seperti itu sangatlah salah, karena kita melakukan sesuatu hal bukan hanya untuk hasil akhir tanpa kesan. Tidak sedikit orang mengatakan saya senang dengan matematika dan akhirnya ia pun benar benar tidak bisa matematika. Ada pula orang mengatakan saya senang menyanyi, akhirnya ia pun tidak bisa menyanyi dan masih banyak lainnya. Pemikiran seperti ini sebetulnya adalah pemikiran yang “membunuh” karena apa ? karena kita menjadi minder dan cenderung untuk tidak mau mencoba, yang pada kahirnya kita tidak tahu potensi kita sebenarnya.

   Paksaan, Paksaan adalah salah satu cara untuk melakukan perubahan, membunuh rasa malas dan rasa takut. Terkadang seseorang itu terlalu malu untuk tampil dihadapan khalayak ramai, dan salah satu cara yang cukup ampuh adalah dengan cara memaksanya.


   Meniru kebiasaan baik,meniru kebiasaan baik ini cukup berpengaruh, karena kita tentu tahu manusia memiliki sifat angkuh, yang cenderung menganggap remeh suatu kerja orang lain,sehingga kita dibutakan dalam melihat sisi baik dari orang lain. Ada banyak kebiasaan baik yang telah dilakukan oleh orang lain, tidak sedikit pula orang yang menirunya dan membuat sang peniru kebiasaan baik itu merubah hidupnya menjadi lebih baik .

Ditulis sesuai pemahaman yang didapat penulis (^_^) , boleh dikoreksi


Kuliah ISD

Ibu kota , 30 september 2013

akhukum fillah arif zainurrohman

Ujian Praktik Bahasa Indonesia



Bentuk Ujian Praktik:  Menulis Karya Tulis Ilmiah (Sederhana)
Tema:

  1. Belum meratanya penggunaan teknologi informasi dan komunikasi pada lembaga pendidikan di Indonesia
  2. Masih kurangnya peduli masyarakat Ibu Kota dalam memelihara lingkungan
  3. Masih relevankah UN sebagai tolak ukur standar pendidikan di Indonesia
    Belum layaknya pelayanan kesehatan bagi masyarakat kurang mampu di Jakarta

Perhatian!
·         Siswa memilih salah satu tema di atas sebagai tema tulisannya.
·         Tema tersebut boleh dipersempit lagi menjadi subtema yang lebih khusus atau spesifik.
·         Siswa mengumpulkan bahan atau materi  rujukan yang berhubungan dengan tema karya tulis yang akan dipilih beberapa hari sebelum ujian praktik dilaksanakan.
·         Materi dikumpulkan dari media internet, koran, atau buku.
·         Materi dapat berupa artikel atau bentuk tulisan lainnya.
·         Pada saat ujian praktik, materi tersebut boleh dibawa dan dilihat sebagai rujukan atau referensi.
·         Siswa boleh merekonstruksi atau memparafrasa  sebuah atau beberapa tulisan yang terdapat di dalam materi yang dibawa sebagai sumber atau rujukan, tetapi tidak boleh menjiplak utuh atau menyalin ulang tulisan tersebut.
·         Karya tulis disusun berdasarkan struktur karya tulis ilmiah yang terdapat pada materi yang saya sertakan bersama  lampiran ini.
·         Pelajari dengan baik materi  tentang karya tulis ilmiah dan contohnya tersebut.


MATERI
Karya Tulis Ilmiah Sederhana

Struktur dan isi karya tulis ilmiah yang sederhana minimal harus meliputi  bagian pendahuluan, pembahasan, dan  penutup. Secara ringkas struktur karya tulis ilmiah sederhana adalah sebagai berikut.

JUDUL
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Perumusan Masalah
1.3 Tujuan
II PEMBAHASAN
III PENUTUP
3.1 Simpulan
3.2 Saran

Pendahuluan
Bagian pendahuluan berisi latar belakang,  perumusan masalah, dan tujuan


Latar Belakang
Latar belakang berisi uraian tentang fakta-fakta atau keadaan yang tengah berlaku atau menggejala  di masyarakat. Fakta, keadaan, atau  gejala tersebut diuraikan untuk mengantarkan tulisan kepada masalah yang akan dibahas. Pada bagian latar belakang juga diuraikan alasan mengapa  penulis  tertarik memilih  suatu masalah  untuk dibahas di dalam karya tulis tersebut.

Perumusan Masalah
Bagian perumusan masalah berisi masalah yang akan dibahas. Masalah yang akan dibahas dirumuskan dalam kalimat tanya.

Contoh: Bagaimanakah penanggulangan demam berdarah dengan metode 3 M (mencegah,    
                menguras, menimbun)?

Tujuan
Bagian tujuan berisi tentang tujuan pembahasan karya tulis tersebut. Tujuan berkaitan dengan perumusan masalah yang akan dibahas.
Contoh: Tujuan karya tulis ini adalah sebagai berikut.
a.    Menjelaskan  pengertian metode pencegahan demam berdarah dengan  3 M (mencegah, menguras, menimbun).
b.   Menjelaskan cara  penanggulangan demam berdarah dengan metode 3 M (mencegah, menguras, menimbun).

Pembahasan
Bagian Pembahasan berisi uraian, penjelasan, dan pembahasan suatu masalah. Isi uraian dan penjelasan dalam bagian pembahasan harus menjawab pertanyaan yang diajukan dalam bagian Perumusan Masalah. Isi pembahasan juga harus disesuaikan dengan tujuan karya tulis.

Penutup
Bagian Penutup berisi Simpulan dan Saran. Simpulan berisi ringkasan dari pembahasan. Dengan demikian, Simpulan berisi poin-poin  jawaban dari  perumusan masalah. Saran berisi celah atau kekurangan dari  pembahasan karya tulis yang berkemungkinan untuk diperbaiki atau dikembangkan oleh penulis lain. Bagian Saran juga dapat berisi usul penulis agar celah, kekurangan, atau hal yang belum dibahas atau dilengkapi penulis agar dibahas oleh penulis lainnya.

Catatan:

Untuk lebih memahami seperti apa isi dari uraian dalam pendahuluan (latar belakang, masalah, tujuan), pembahasan, dan simpulan, disarankan agar siswa membaca dahulu contoh-contoh karya tulis ilmiah yang dapat dicari di internet.

Sumber : SMK Telkom SPJ

Ibu kota , 29 september 2013

akhukum fillah arif zainurrohman

Catatan Bahasa Indonesia

1. Judul
Judul adalah nama karangan. Judul harus sesuai dengan isinya karena judul mencerminkan isi. Judul biasanya berupa kelompok kata (bukan kalimat).
2. Identitas Penulis
Identitas penulis adalah nama dan gelar dari penulisnya. Mungkin juga tentang status, kedudukan, dan jabatan penulis.
3. Latar Belakang
Latar belakang adalah hal-hal yang melatarbelakangi karya tulis itu disusun. Dalam latar belakang termuat kondisi ideal yang diinginkan (secara ilmiah) dan kondisi yang senyatanya. Antara kondisi ideal dengan keadaan senyatanya biasanya timbul waktu perbedaan. Perbedaan itulah yang disebut masalah, dan masalah itulah yang diangkat menjadi topik dalam tulisan.
4. Rumusan Masalah
Setelah masalah atau topik ditemukan, selanjutnya perlu dirumuskan secara operasional menjadi beberapa rincian detail dan sistematis. Rumusan masalah disusun dalam bentuk kalimat tanya.
5. Pembahasan
Pembahasan merupakan bagian inti makalah, yang disusun berdasarkan urutan rumusan masalah di atas. Materi pembahasan bisa bersumber dari data penilitian, merujuk pendapat pakar tertentu, ataupun meurut perkembangan logika kita. Panjang pendek makalah bergantung kepada seberapa jauh kedalaman pembahasannya.
6. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan di atas, selanjutnya ditarik kesimpulan. Urutan dalam kesimpulan harus sama dengan urutan rumusan masalah dan urutan pembahasan.
7. Implikasi dan saran
Pada bagian ini kamu dapat menuliskan saran dan penerapan hasil penelitian kamu dalam bentuk kalimat. Implikasi dan saran hendaknya tidak meyimpang dari hasil pembahasan.
8. Daftar Pustaka
Daftar pustaka adalah daftar buku atau referensi yang dijadikan rujukan dalam menulis makalah. Adapun urutan/pola daftar pustaka adalah sebagai berikut.
a. Nama penulis, yaitu nama penulis buku yang dirujuk. Jika nama penulis terdiri dari dua kata atau lebih, maka penulisan nama penulisnya perlu dibalik. Gelar pada umumnya tidak dicantumkan.
b. Tahun terbitnya buku yang dirujuk.
c. Judul buku yang dirujuk.
d. Kota, yaitu nama kota buku itu diterbitkan.
e. Nama penerbit yang menerbitkan buku itu.
Contoh: Sudjana, Nana. 1998. Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah. Bandung: Sinar Baru.
9. Kutipan
Sebuah kutipan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
a. Kutipan langsung
Kutipan langsung yaitu kutipan yang sama persis dengan teks aslinya. Dalam mengutip langsung, tidak diperbolehkan mengubah sedikit pun dari sumber aslinya. Jika ingin mengubah karena disesuaikan dengan EYD, kutipan itu harus diberi tanda siku [............]. Dan bila ada bagian yang meragukan, kutipan itu diberi tanda (sic!) yang artinya pengutip tidak bertanggung jawab terhadap isi kutipan.
b. Kutipan tak langsung
Kutipan tak langsung yaitu kutipan tulisan orang lain yang diambil intisari buku yang dikutip. Dalam kutipan tak langsung ini, pengutip cukup mengambil bagian-bagian tertentu yang dianggap penting kemudian dijadikan satu dengan tulisan sendiri. Penulisan sumber kutipan dapat diletakkan di akhir pendapat penulis atau dalam catatan kaki.
Untuk lebih jelasnya cara penulisan sebuah makalha, coba kamu perhatikan contoh sistematika karya ilmiah berikut.
Judul : . . . .
Bab I. Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Bab II. Kajian Pustaka
Bab III. Pembahasan
Bab IV. Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran
1. Bentuklah kelompok yang terdiri dari empat anggota!
2. Susunlah karya tulis sederhana (makalah) dengan tema berikut!
• Pendidikan Keluarga
• Kenakalan Remaja
3. Susun dengan sistematika yang benar!
4. Kumpulkan kepada gurumu!
Kalimat Majemuk Setara
Kalimat majemuk setara adalah kalimat yang hubungan antarklausanya setara atau setingkat (koordinatif). Hubungan setara ini dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.
1. Kalimat majemuk setara hubungan sejajar (hubungan perjumlahan), biasanya ditegaskan dengan kata sambung: dan, serta, kemudian, lalu, sesudah itu.
Contoh : Ayah mencuci mobil, lalu bersiap-siap mengantar adik ke sekolah.
2. Kalimat majemuk setara hubungan pilihan, biasanya menggunakan kata sambung atau.
Contoh : Kamu memilih baju warna merah atau warna hijau?
3. Kalimat majemuk setara hubungan perlawanan atau pertentangan, biasanya ditandai dengan pemakaian kata sambung tetapi, tapi, akan tetapi, melainkan, sedangkan. Contoh : Orang yang berkebaya biru itu bukan ibunya, melainkan bibinya yang berasal dari Magelang.


Sumber :
Martanti dan Supratiwi P, 2009, Kreatif Berbahasa Indonesia 3: untuk SMP dan MTs Kelas IX, Jakarta : Pusat perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, h. 146 – 149.



Ibu kota, 29 september 2013

akhukum fillah arif zainurrohman

Akhlak, Etika, dan Moral

oleh :
Apriansyah
Andi EP
Arif Z
Jon MRS

Akhlak, Etika, dan Moral
akhlak adalah ilmu yang menentukan batas antara baik dan buruk tentang perkataan/perbuatan manusia lahir dan batin. Akhlak merupakan bentuk jamak dari kata khuluk, berasal dari bahasa Arab yang berarti perangai, tingkah laku, atau tabiat.
Etika adalah ilmu yang membahas tentang moralitas atau tentang manusia sejauh berkaitan dengan moralitas. Etika terdiri dari tiga pendekatan, yaitu etika deskriptif, etika normatif, dan metaetika.
Moral berasal dari bahasa latin yaitu mos, yang berarti adat istiadat yang menjadi dasar untuk mengukur apakah perbuatan seseorang baik atau buruk. Dapat dikatakan baik buruk suatu perbuatan secara moral, bersifat lokal.  

Karakteristik Etika Islam (Akhlak)

•Perbuatan yang baik atau buruk.
•Kemampuan melakukan perbuatan.
•Kesadaran akan perbuatan itu
•Kondisi jiwa yang membuat cenderung melakukan perbuatan baik atau buruk
•Etika islam mengajarkan dan menuntun manusia pada tingkah laku yang baik dan menjauhkan diri dari tingkah laku yang buruk.
•Etika islam menetapkan bahwa yang menjadi sumber moral,ukuran baiknya perbuatan didasarkan pada ajaran islam.
•Etika islam bersifat universal dan komperhensif, dapat diterima dandijadikan pedoman oleh seluruh umat manusia kapanpun dan dimanapunmereka berada.
•Etika islam mengatur dan mengarahlkan fitrah manusia ke jenjang akhlak yang luhur dan meluruskan perbuatan manusia sebagai upayamemanusiakan manusia (Hamzah Ya’kub, 1996:11)

Hubungan Tasawuf dengan Akhlak

Ada empat hal yang harus ada apabila seseorang ingin dikatakan berakhlak. 
Karakteristik etika islam:
 Akhlak merupakan bagian dari tasawwuf akhlaqi, yang merupakan salah satu ajaran dari tasawwuf, dan yang terpenting dari ajaran tasawwuf akhlaki adalah mengisi kalbu (hati) dengan sifat khauf yaitu merasa khawatir terhadap siksaan Allah. Kemudian, dilihat dari amalan serta jenis ilmu yang dipelajari dalam tasawwuf amali, ada dua macam hal yang disebut ilmu lahir dan ilmu batin yang terdiri dari empat kelompok, yaitu syariat, tharikat, hakikat, dan ma`rifat.

Aktualisasi Akhlak dalam Kehidupan
1.      Akhlak kepada Allah

•Beribadah kepada Allah
•Berzikir kepada Allah
•Berdo’a kepada Allah
•Tawakal kepada Allah
•Tawaduk kepada Allah

2 . Akhlak kepada Sesama Manusia
A. Akhlak kepada Diri Sendiri

•Sabar
•Syukur
•Tawaduk
•Setia (al-Amanah)
•Benar (as-Shidqatu)
•Malu (al-Haya)
•Kekuatan (al-Quwwah)
•Hemat (al-Iqtishad)
•dsb

B. Akhlak kepada Ibu Bapak
   Berbuat baik kepada ibu bapak dibuktikan dalam bentuk-bentuk perbuatan antara lain : menyayangi dan mencintai ibu bapak sebagai bentuk terima kasih dengan cara bertutur kata sopan dan lemah lembut, mentaati perintah, meringankan beban, serta menyantuni mereka jika sudah tua dan tidak mampu lagi berusaha.
C. Akhlak kepada Keluarga
Akhlak terhadap keluarga adalah mengembangkan 
kasih sayang di antara anggota keluarga yang diun
gkapkan dalam bentuk komuniksi.

D. Akhlak Terhadap Suami-Istri

Suami
•Menjadi pemimpin rumah tangga yang baik
•Menjaga perbuatan yagn baik dengan istri
•Memberi belanja yang cukup
•Menjaga kesenangnnya yang baik
•dll

Istri
•Berbakti kepada Tuhan dan suaminya
•Setia dan taat kepada suami
•Memelihara kehormatan rumah tangganya
•Memberikan pelayanan yang memuaskan
•dll

3 Akhlak kepada lingkungan

    Misi agama Islam adalah mengembangkan rahmat bukan hanya kepada manusia tetapi juga kepada alam dan lingkungan hidup. Misi tersebut tidak terlepas dari tujuan diangkatnya manusia sebagai khalifah di muka bumi,yaitu sebagai wakil Allah yang bertugas mamakmurkan, mengelola dan melestarikan alam. Berakhlak kepada lingkungan hidup adalah menjalin dan mengembangkan hubungan yang harmonis dengan alam sekitarnya.

sumber : Buku Agama MPK UNSRI

Ibu Kota , 29 september 2013

akhukum fillah arif zainurrohman

Tempatnya di dalam Kehangatan Dada (Maulana Rumi)



Syair-syairiku bagaikan roti dari Mesir:
boleh jadi seseorang jadi melewatkannya begitu saja,
dan engkau tidak dapat mengunyahnya lebih banyak lagi.

Karenanya, telanlah sekarang,
manakala dia masih segar,
sebelum debu dunia ini hinggap diatasnya.

Tempat yang tepat bagi puisi adalah di sini:
di dalam kehangatan dada,
di dunia luar sana, dia mati kedinginan.

Perhatikanlah seekor ikan,
taruhlah di atas tanah yang kering,
dia menggelepar beberapa menit,
setelah itu dia terdiam.

Bahkan jika engkau menelan puisi-puisiku sewaktu mereka masih segar,
engkau masih harus menghadirkan sendiri berbagai khayal.

Sesungguhnya, sahabatku,
yang engkau telan adalah khayal-mu sendiri.
Ini bukanlah sekumpulan peribahasa usang.


syukron : pak hamdi akhsan

akhukum fillah arif zainurrohman

Harapan telah Menyingsing (Maulana Rumi)

Harapan telah Menyingsing (Maulana Rumi)

Wahai jiwaku, jangan berputus-asa,
harapan mulai mengejawantah;
apa yang dinanti setiap jiwa
telah menyingsing dari semesta gaib.
Jangan berputus-asa,
walau Siti Maryam telah
meninggalkanmu,
tapi cahaya yang mengangkat Isa ke
langit telah muncul.

Jangan berputus-asa, wahai jiwaku,
dalam kegelapan penjaramu ini,
sang Raja yang membebaskan Jusuf-mu telah tiba.

Ya'qub telah muncul dari balik hijab
kebuntuan,
Yusuf yang kan menyibak hijab
Zulaikha telah tampil.

Wahai engkau,
yang sejak malam hingga fajar
memohonkan, "Yaa Rabb,"
Yang Maha Rahman mendengar
rintihanmu,
dan telah datang.

Wahai sakit yang telah menua: sembuh lah,
obatmu telah sampai;
wahai gerbang kukuh: terbuka lah,
karena kuncimu telah ditemukan.

Wahai diri yang berpuasa, menahan-
diri
dari hidangan di Meja Terhormat,
berbuka lah dengan gembira,
karena hari raya pertama telah dimulai.

Kini, hening lah, hening lah:
karena kebajikan dari perintah "kun,"
telah membuat hening ketakjuban
mengatasi semua pembicaraan.

Sumber:
Rumi: Divan-i Syamsi Tabriz, ghazal 631.
Terjemahan ke Bahasa Inggris oleh A. J. Arberry


syukron pak https://www.facebook.com/hamdi.akhsan.7

akhukum fillah arif zainurrohman

Apa yang akan Terjadi? (Maulana Rumi)

Apa yang akan Terjadi? (Maulana Rumi)

Jika bercerai engkau,
dengan keruwetan pikiranmu,
walau hanya satu jam saja;
menurutmu, apa yang kan terjadi?

Jika kau biarkan dirimu tenggelam,
bagaikan seekor ikan kedalam lautan cinta kami;
menurutmu, apa yang kan terjadi?

Engkau hanyalah sepotong jerami;
dan Kami Nyala Abadi.

Jika melompat engkau keluar,
dari gubugmu yang hina
untuk bersatu dengan nyala;
menurutmu, apa yang kan terjadi?

Telah ratusan kali kau nyatakan janji
untuk berhenti membesar-besarkan diri,
untuk merendah bagaikan Bumi.
Jika sekali saja,engkau patuhi janjimu sendiri;
menurutmu, apa yang kan terjadi?

Engkau bagaikan permata berharga,
terkubur, tersembunyi di dalam kubangan lumpur.

Jika engkau basuh semua ketidak-murnian dari wajahmu,
yang sejatinya sangat elok;
menurutmu, apa yang kan terjadi?

Jika sebentar saja engkau tinggalkan
keakuan dan kerakusanmu,
kau pecahkan tamengmu sendiri,
bangkit dalam sebuah pencarian
untuk menyatu dengan yang Ilahiah;
menurutmu, apa yang kan terjadi?

Sumber:
Rumi: Divan-i Syamsi Tabriz, ghazal 844
Terjemahan ke Bahasa Inggris oleh
Nader Khalili, dalam Rumi: Fountain of Fire, Cal-Earth Press, 1994.

syukron pak https://www.facebook.com/hamdi.akhsan.7


akhukum fillah arif zainurrohman

TENTANG DIAM (MAULANA RUMI)



Jika berita datang dari wajah Syamsuddin,
matahari di Langit Keempat menyembunyikan diri karena malu.
Sejak namanya hadir ke dalam hidupku,
harus aku sampaikan isyarat karunianya itu.

Jiwaku merenggut jubahku: ia menangkap parfum gamisnya Yusuf.
Ia berkata: ”Demi persahabatan kita
yang telah bertahun-tahun, ceritakanlah
salah satu dari kegembiraan yang luar
biasa,

Agar bumi dan langit dapat tertawa
dengan gembira, supaya akal dan ruh
serta penglihatan dapat meningkat
seratus kali.”

Aku berkata: ”Janganlah meletakkan
tugas kepadaku, karena aku telah hilang
dari diriku (fana); kepandaianku
tumpul, aku tak tahu bagaimana memuji.

Adalah tak pantas, apabila seseorang
yang belum kembali ke kesadaran
memaksakan diri untuk berperan
sebagai pembual.

Bagaimana aku dapat – tanpa sadar –
melukiskan Sang Teman yang tanpa
tolak bandingnya itu?

Penggambaran tentang luka hati yang
sepi ini sebaiknya kutunda hingga lain
waktu,”
Ia menyahut: ”Berilah aku makanan,
karena aku lapar, dan cepatlah, karena
waktu (waqt) adalah sebilah pedang
yang tajam.

Sufi adalah anak sang ’waktu’ (ibnul-
waqt), Wahai teman: bukan cara
kebiasaannya untuk berkata besok.

Maka, apakah engkau bukan seorang
Sufi? Apa yang ada di tangan jadi habis
berkurang karena tertundanya
pembayaran?

Aku berkata kepadanya: ”Lebih baik
rahasia Teman tetap tersamar:
dengarkanlah karena ia termasuk dalam isi cerita.
Lebih baik rahasia para pencinta
diceritakan dalam pembicaraan orang lain.”

Ia berseru: ”Ceritakanlah dengan jelas
dan terus terang tanpa kebohongan:
jangan membuatku menunggu, O orang
yang lalai!

Angkatlah selubung dan bicaralah terus
terang.
Aku tak berpakaian ketika tidur
bersama Yang Maha Terpuji.”
Aku berkata: ”Apabila Dia harus
telanjang dalam pandanganmu, takkan
tahan dada dan pinggangmu.

Mintalah, tapi mintalah secara wajar:
sehelai jerami takkan dapat menyangga
sebuah gunung.

Jika Matahari, yang menyebabkan
dunia ini bersinar,
lebih dekat sedikit saja,
semua yang ada akan terbakar.

Janganlah mencari kesulitan dan
kerusuhan serta pertumpahan darah:
janganlah bicara lagi tentang Matahari
dari Tabriz!”



syukron pak https://www.facebook.com/hamdi.akhsan.7

akhukum fillah arif zainurrohman

KESATUAN RUH (MAULANA RUMI)

KESATUAN RUH (MAULANA RUMI)

Jika mawar telah layu dan taman bunga pun telah musnah, 
kemanakah kita akan mencari
harumnya mawar? Dalam air-mawar.

Karena Tuhan tak dapat dilihat, maka
Dia mengutus para Nabi sebagai
khalifah-Nya.

Janganlah menyalahkan aku! Adalah
salah untuk beranggapan bahwa
khalifah dan Dia yang mengutusnya
adalah dua.
Bagi pemuja bentuk mereka adalah dua;
apabila engkau melepaskan diri dari
kesadaran bentuk, mereka adalah Satu.

Selama engkau perhatikan bentuk,
kegandaaanlah yang engkau lihat:
pandanglah, bukan pada mata, namun
pada cahaya yang memancar dari
keduanya.

Engkau takkan dapat membedakan
cahaya dari sepuluh lampu yang
dinyalakan secara serentak, sejauh
engkau hadapkan wajahmu pada
cahaya semata.
Dalam hal ruhani tiada pemilihan, tiada
bilangan, tiada kesaling-sendirian.?

Betapa indahnya kesatuan Sahabat
dengan para sahabat-Nya! Kejarlah ruh
itu dan dekaplah dalam dadamu.

Permalukanlah sikap yang suka
memberontak sampai ia punah:
temukanlah harta benda Yang Maha
Esa!

Singkatnya, dulu kita dan segala sesuatu
adalah satu esensi: kita adalah
gumpalan bersih seperti air.

Ketika Cahaya yang mempesona
mengambil bentuk, ia menjadi
bermacam-macam, laksana bayang-
bayang bentuk benteng.

Bongkarlah benteng gelap itu, sehingga
seluruh perbedaan akan hilang dari
tengah-tengah bentuk yang banyak.



syukron pak https://www.facebook.com/hamdi.akhsan.7

akhukum fillah arif zainurrohman

Pengetahuan dan Jiwa (Maulana Rumi)



Hanya dengan “pengetahuan” saja, jiwa tidak dapat diuji;
Pengetahuan berlimpah, jiwa yang lebih agung pun abadi

Jiwa kita melampaui milik si bukan-insani;
Sebab, kian pengetahuan, ia makin dipahami.
Meski malaikat meyandang jiwa yang lebih mulia;
Sebab mereka serba kamil nan tak memendam rasa.

Penguasa snubari tetap punya jiwa;
Lampaui milik para malaikat! Tinggalkan amalan hina!
Itulah mengapa Adam pantas beroleh hormat
malaikat;
Jiwanya, telah Tuhan tinggikan, ungguli jiwa mereka.

Sebab, bagaimana mungkin Tuhan yang Arif berfirman palsu:
Yang lebih tinggi hormati yang rendah?
Tidakkah Keadilan dan Kasih Tuhan menentang.
Seutas onak tanpa harkat dipuja sekuntum mawar?
Apakah jiwa itu? Kesadaran akan baik buruk,
tak suka kerusakan, gandrung kebaikan.

Dan, sebab hakikat jiwa damba kesadaran,
Yang lebih sadar, lebih agung jiwanya.
Sepotong jiwa agung menembusi segala batas,
Semua jiwa lain memuja dan menaatinya.

Jiwa manusia dan malaikat, burung dan ikan;
Sebab jiwanya mengangkas sedang jiwa lain merana.
Dan karena kesadaran-ia damba,
Dan ini tidak mencipta kesan kecuali pada wilayahnya.

Jiwa yang lebih sadar, lebih kemilau;
Dan lebih karib mereka akan Tuhan, ilahi.
Sebab jiwa itu suatu keseluruhan yang bisa dikenali;
Mereka yang tanpa wawasan tanpa jiwa.


syukron pak https://www.facebook.com/hamdi.akhsan.7

akhukum fillah arif zainurrohman

Orang Mukmin itu Satu (Maulana Rumi)



Orang-orang Mu’min itu banyak,
namun Iman itu hanya satu; 
tubuh mereka itu beraneka-ragam, 
namun jiwa mereka hanya satu.
Selain pengertian dan jiwa yang juga
dimiliki sapi dan keledai.

Manusia memiliki akal pikiran dan jiwa
lain.
Lagi pula, pada diri pemilik nafas Ilahi,
ada jiwa lain yang lain dari jiwa manusia.

Jiwa bintang tak
memiliki kesatuan:
jangan pula mencari kesatuan dari ruh halus itu.

Jika pemiliknya memakan roti,
tetangganya tak merasa kenyang;
tetangganya pun tak merasa terbebani,
jika dia memikul beban;
Bahkan senang atas kematian
tetangganya dan mati lantaran iri melihat
tetangganya sejahtera.

Jiwa serigala dan anjing bercerai-berai;
jiwa Singa-singa Tuhan berpadu
menjadi satu.

Jiwa yang kubicarakan
tentu saja jiwa mereka yang banyak,
karena Jiwa yang tunggal itu ratusan kali banyaknya kalau dihubungkan dengan badan.

Sama seperti tunggalnya cahaya matahari di langit,
menjadi ratusan kali banyaknya bila
menyentuh halaman rumah yang
disinarinya;

Namun apabila kau pindahkan dinding-
dinding,
seluruh cahaya yang berpendar itu satu dan sama juga.
Apabila rumah jasmani tak memiliki
fondasi yang tersisa,
Orang- orang Mu’min tetap satu jiwa.

JALALUDIN RUMI, Masnawi. IV, 408


syukron pak https://www.facebook.com/hamdi.akhsan.7

akhukum fillah arif zainurrohman