KESATUAN RUH (MAULANA RUMI)

KESATUAN RUH (MAULANA RUMI)

Jika mawar telah layu dan taman bunga pun telah musnah, 
kemanakah kita akan mencari
harumnya mawar? Dalam air-mawar.

Karena Tuhan tak dapat dilihat, maka
Dia mengutus para Nabi sebagai
khalifah-Nya.

Janganlah menyalahkan aku! Adalah
salah untuk beranggapan bahwa
khalifah dan Dia yang mengutusnya
adalah dua.
Bagi pemuja bentuk mereka adalah dua;
apabila engkau melepaskan diri dari
kesadaran bentuk, mereka adalah Satu.

Selama engkau perhatikan bentuk,
kegandaaanlah yang engkau lihat:
pandanglah, bukan pada mata, namun
pada cahaya yang memancar dari
keduanya.

Engkau takkan dapat membedakan
cahaya dari sepuluh lampu yang
dinyalakan secara serentak, sejauh
engkau hadapkan wajahmu pada
cahaya semata.
Dalam hal ruhani tiada pemilihan, tiada
bilangan, tiada kesaling-sendirian.?

Betapa indahnya kesatuan Sahabat
dengan para sahabat-Nya! Kejarlah ruh
itu dan dekaplah dalam dadamu.

Permalukanlah sikap yang suka
memberontak sampai ia punah:
temukanlah harta benda Yang Maha
Esa!

Singkatnya, dulu kita dan segala sesuatu
adalah satu esensi: kita adalah
gumpalan bersih seperti air.

Ketika Cahaya yang mempesona
mengambil bentuk, ia menjadi
bermacam-macam, laksana bayang-
bayang bentuk benteng.

Bongkarlah benteng gelap itu, sehingga
seluruh perbedaan akan hilang dari
tengah-tengah bentuk yang banyak.



syukron pak https://www.facebook.com/hamdi.akhsan.7

akhukum fillah arif zainurrohman

0 komentar:

Posting Komentar