Catatan Bahasa Indonesia

1. Judul
Judul adalah nama karangan. Judul harus sesuai dengan isinya karena judul mencerminkan isi. Judul biasanya berupa kelompok kata (bukan kalimat).
2. Identitas Penulis
Identitas penulis adalah nama dan gelar dari penulisnya. Mungkin juga tentang status, kedudukan, dan jabatan penulis.
3. Latar Belakang
Latar belakang adalah hal-hal yang melatarbelakangi karya tulis itu disusun. Dalam latar belakang termuat kondisi ideal yang diinginkan (secara ilmiah) dan kondisi yang senyatanya. Antara kondisi ideal dengan keadaan senyatanya biasanya timbul waktu perbedaan. Perbedaan itulah yang disebut masalah, dan masalah itulah yang diangkat menjadi topik dalam tulisan.
4. Rumusan Masalah
Setelah masalah atau topik ditemukan, selanjutnya perlu dirumuskan secara operasional menjadi beberapa rincian detail dan sistematis. Rumusan masalah disusun dalam bentuk kalimat tanya.
5. Pembahasan
Pembahasan merupakan bagian inti makalah, yang disusun berdasarkan urutan rumusan masalah di atas. Materi pembahasan bisa bersumber dari data penilitian, merujuk pendapat pakar tertentu, ataupun meurut perkembangan logika kita. Panjang pendek makalah bergantung kepada seberapa jauh kedalaman pembahasannya.
6. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan di atas, selanjutnya ditarik kesimpulan. Urutan dalam kesimpulan harus sama dengan urutan rumusan masalah dan urutan pembahasan.
7. Implikasi dan saran
Pada bagian ini kamu dapat menuliskan saran dan penerapan hasil penelitian kamu dalam bentuk kalimat. Implikasi dan saran hendaknya tidak meyimpang dari hasil pembahasan.
8. Daftar Pustaka
Daftar pustaka adalah daftar buku atau referensi yang dijadikan rujukan dalam menulis makalah. Adapun urutan/pola daftar pustaka adalah sebagai berikut.
a. Nama penulis, yaitu nama penulis buku yang dirujuk. Jika nama penulis terdiri dari dua kata atau lebih, maka penulisan nama penulisnya perlu dibalik. Gelar pada umumnya tidak dicantumkan.
b. Tahun terbitnya buku yang dirujuk.
c. Judul buku yang dirujuk.
d. Kota, yaitu nama kota buku itu diterbitkan.
e. Nama penerbit yang menerbitkan buku itu.
Contoh: Sudjana, Nana. 1998. Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah. Bandung: Sinar Baru.
9. Kutipan
Sebuah kutipan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
a. Kutipan langsung
Kutipan langsung yaitu kutipan yang sama persis dengan teks aslinya. Dalam mengutip langsung, tidak diperbolehkan mengubah sedikit pun dari sumber aslinya. Jika ingin mengubah karena disesuaikan dengan EYD, kutipan itu harus diberi tanda siku [............]. Dan bila ada bagian yang meragukan, kutipan itu diberi tanda (sic!) yang artinya pengutip tidak bertanggung jawab terhadap isi kutipan.
b. Kutipan tak langsung
Kutipan tak langsung yaitu kutipan tulisan orang lain yang diambil intisari buku yang dikutip. Dalam kutipan tak langsung ini, pengutip cukup mengambil bagian-bagian tertentu yang dianggap penting kemudian dijadikan satu dengan tulisan sendiri. Penulisan sumber kutipan dapat diletakkan di akhir pendapat penulis atau dalam catatan kaki.
Untuk lebih jelasnya cara penulisan sebuah makalha, coba kamu perhatikan contoh sistematika karya ilmiah berikut.
Judul : . . . .
Bab I. Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Bab II. Kajian Pustaka
Bab III. Pembahasan
Bab IV. Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran
1. Bentuklah kelompok yang terdiri dari empat anggota!
2. Susunlah karya tulis sederhana (makalah) dengan tema berikut!
• Pendidikan Keluarga
• Kenakalan Remaja
3. Susun dengan sistematika yang benar!
4. Kumpulkan kepada gurumu!
Kalimat Majemuk Setara
Kalimat majemuk setara adalah kalimat yang hubungan antarklausanya setara atau setingkat (koordinatif). Hubungan setara ini dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.
1. Kalimat majemuk setara hubungan sejajar (hubungan perjumlahan), biasanya ditegaskan dengan kata sambung: dan, serta, kemudian, lalu, sesudah itu.
Contoh : Ayah mencuci mobil, lalu bersiap-siap mengantar adik ke sekolah.
2. Kalimat majemuk setara hubungan pilihan, biasanya menggunakan kata sambung atau.
Contoh : Kamu memilih baju warna merah atau warna hijau?
3. Kalimat majemuk setara hubungan perlawanan atau pertentangan, biasanya ditandai dengan pemakaian kata sambung tetapi, tapi, akan tetapi, melainkan, sedangkan. Contoh : Orang yang berkebaya biru itu bukan ibunya, melainkan bibinya yang berasal dari Magelang.


Sumber :
Martanti dan Supratiwi P, 2009, Kreatif Berbahasa Indonesia 3: untuk SMP dan MTs Kelas IX, Jakarta : Pusat perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, h. 146 – 149.



Ibu kota, 29 september 2013

akhukum fillah arif zainurrohman

0 komentar:

Posting Komentar