Masjid




أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللَّهِ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلَّا اللَّهَ ۖ فَعَسَىٰ أُولَٰئِكَ أَنْ يَكُونُوا مِنَ الْمُهْتَدِينَ

“Orang yang memakmurkan masjid-masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk” (QS. At Taubah : 18)

Sebaik - baik tempat di muka bumi adalah masjid. Masjid adalah kepunyaan Allah Ta'ala. Ketika hijrah, bangunan pertama yang dibangun adalah masjid. Masjid menjadi pusat kegiatan muslim. Masjid bukan sekedar tempat ibadah saja. Masjid menjadi tempat diskusi, menjadi tempat belajar, menjadi tempat baitul maal dan sebagainya.

Masjid bukan pasar, masjid bukan tempat makar. Sedih rasanya melihat masjid yang lusuh, melihat masjid tak terawat, melihat masjid tanpa suara adzan, melihat masjid tanpa suara kalam ilahi, melihat masjid tanpa suara sabda nabi, melihat masjid tanpa anak - anak belajar Al - Qur'an.

Di zaman ini, begitu banyak orang - orang berlomba - lomba membangun masjid. Megah dengan gambaran yang mewah, megah dengan memperkaya fasilitas, megah dengan menghias setiap bagiannya. Namun sayang, bukan itu yang menjadi inti dari pemakmuran masjid. Jangan jadikan masjid sebagai pajangan penghias lingkungan. Masjid bukan tempat kalian membangga - banggakan jerih payah kalian. Masjid bukan panggung tempat kalian beratraksi. Masjid bukan tempat kalian mencari kekayaan. Masjid bukan tempat kalian mencari OTORITAS. Masjid bukan tempat kalian membuat MAKAR. Betapa banyak masjid megah dan mewah namun sepi jama'ah. Kenyamanan tidak bisa diperoleh dengan kemegahan dan kemewahan. Kenyamanan tidak bisa diperoleh dengan MAKAR.

Kalaulah yang dimaksud dengan memakmurkan masjid adalah dengan bermegah - megahan dan bermewah - mewahan tentu geraja - gereja itu lebih berhak mendapat julukan "sebaik - baik tempat" di bumi. Bahwa apa yang dimaksud dengan memakmurkan masjid adalah menjaga keterawatan masjid, kebersihan masjid, menghias masjid dengan seyum dan keramahan dari pengurusnya. Menyambut baik aspirasi jama'ah, bukan memprovokasi jama'ah untuk mengabulkan keinginan jama'ah. Meramaikan majelis ilmu, meramaikan shalat jama'ah dan kegiatan positif lainnya.

Fenomena di masjid tempat penulis biasa singgah, menjadi pelajaran bagi penulis dan mengingatkan kembali betapa berbahayanya bujuk lembut setan dalam mempengaruhi para pengurus masjid.

Nas'alullah as-salamah wal 'afiyah


akhukumfillam arifzainurrohman

Ibu Kota, 12 Desember 2016

0 komentar:

Posting Komentar