oleh : Arif zainurrohman
ISD , ilmu sosial dasar, salah satu mata kuliah yang
tercantum dalam jadwal jurusan system informasi selama semester satu ini tahun
ajaran 2013/2014. Mata kuliah yang di padatkan dalam satu kali pertemuan
langsung dalam waktu 200 menit. Dengan kebijakan dosen akhirnya pun di bagi
menjadi dua kali pertemuan. ISD, salah satu mata kuliah dasar umum masuk dalam
kategori soft skill.
Mata kuliah ini disampaikan oleh Dosen yang telah
menjelajah dunia , 11 negara lebih tepatnya, hmm , terbayangkan seberapa banyak
pengalaman beliau (^_^) , ya sangat banyak sekali pengalaman beliau, dan kami
mahasiswa SITI diberi kesempatan untuk diberi pengalaman oleh beliau. Alhamdulillah
, nikmat allah azza wa jalla memang sungguh indah.
Pertemuan pertama ini memberikan kesan yang sangat
luar biasa, khususnya bagi penulis sendiri (^_^) , karena penulis memang sangat
suka sekali mendengar sendiri kisah kisah hidup dari bani adam. Beliau menceritakan
sedikit masa muda , perjalanan hidup , dan banyak lagi, dan yang paling
ditekankan adalah human investment atau investasi diri.
Beberapa contoh pengalaman hidup beliau akan penulis bagikan kepada pembaca, yang pertama beliau sampaikan adalah masalah semangat , masalah semangat ini menjadi hal yang sangat mendasar dalam proses belajar pada bani adam. Mengingat proses belajar adalah proses yang berkelanjutan dan tidak pernah berhenti seperti kata berikut ini :
Beberapa contoh pengalaman hidup beliau akan penulis bagikan kepada pembaca, yang pertama beliau sampaikan adalah masalah semangat , masalah semangat ini menjadi hal yang sangat mendasar dalam proses belajar pada bani adam. Mengingat proses belajar adalah proses yang berkelanjutan dan tidak pernah berhenti seperti kata berikut ini :
“Tuntutlah ilmu minal mahdi ilal lahdi”
Oh ya, mengenai semangat ini sempat menumbuhkan rasa
rindu pada penulis , ya , kata “semangat” ini mengingatkan penulis pada sosok
sosok guru guru –hafizhakuhullah- yang selalu terpatri dalam ingatan penulis,
mulai dari TK sampai dengan sekarang ini. Masih teringat jelas hal yang sangat
ditekankan oleh guru guru –hafizhahullah- penulis mengenai “semangat” . Dan
kini penulis di ingatkan kembali mengenai semangat ini. Beliau mengatakan bahwa
“Rasa Ingin Tahu” dapat menumbuhkan rasa semangat, khususnya dalam belajar.
Dimulai dengan istilah 5w + 1 h. Apa sebenarnya makna
5w +1h ini ? .Bagaimana penerapannya dalam Ilmu Sosial ini ?. Kedua pertanyaan itu akan menjadi awal proses
belajar penulis yang dibimbing oleh beliau –hafizhanallah-.
5w + 1h, bukan sesuatu hal yang sangat asing lagi untuk
kita semua bukan ? (^_^). Dimana kita bisa berjumpa dengan istilah itu ? . Ya ,
tepat sekali, kita akan menjumpainya dalam pelajaran bahasa, baik bahasa Indonesia,bahasa
inggris , bahasa arab, bahawa jawa dan
lain lain. Akan tetapi jawaban seperti itu ternyata tidak membuat beliau “wah”,
beliau menganggap itu jawaban yang terlalu biasa.
Berdasarkan pengalaman beliau, istilah itu sebenarnya
telah diterapkan dalam lingkungan sosial, yaitu dalam manajemen perencanaan. Ya
tepat sekali, memang dalam membuat sebuah perencanaan kita tentu akan
menggunakan istilah itu. Akan tetapi beliau tidak melanjutkan penjelasan beliau
lagi (T_T) . Jujur padahal penulis masih ingin sekali mendengar pengalaman
belajar beliau mengenai istilah itu.
Beliau melingkari kata “how” , inilah yang akan kita
bicarakan sekarang ini, beliau tidak menjelaskan secara panjang lebar, namun
langsung merujuk pada kalimat”rasa ingin tahu”. Kalimat itu menjadi kalimat
yang sangat berpengaruh dalam perjalanan hidup beliau. Membuat tidap puas
beliau dalam belajar. Selalu ingin tahu rahasia rahasia masa depan. Ingin tahu
dengan berbagai macam paham ilmu. Salah satu kisahnya sebagai berikut :
Beliau pernah bekerja disebuah pabrik
Pabrik batik lebih tepatnya
Pendapatan yang beliau dapat tentu tidak sedikit pada
masa itu
Namun ternyata beliau berfikir
Bagaimana masa depan pabrik ini ?
Akankah tetap seperti ini ?
Ataukah semakin berkembang ? ataukah malah akan
bangkrut ?
Ya, itulah rasa ingin tahu beliau
Beliaupun memutuskan untuk sekolah lagi
Kisah beliau cukup sampai disitu saja, karena memang
beliau tidak melanjutkannya (afwan) (^_^). Dari kisah beliau dapat diambil
beberapa pelajaran. Berikut apa yang beliau tuturkan kepada penulis dan teman
teman penulis.
Yang pertama adalah Visi dan Misi. Apa sih Visi
danMisi itu ? . Beliau menuturkan bahwa pada masa beliau dahulu cukup sulit
untuk mengerti istilah itu, sehingga sampai di jadikan satu pelajaran khusus
yang membahas istilah itu. Namun bagaimana dengan sekarang ? Beliau menuturkan
bahwa pada masa sekarang ini Visi dan Misi bukan sesuatu hal yang sulit lagi
untuk di mengerti. Mungkin kalian (para mahasiswa dan mahasiswi) tidak sedikit
mendengar istilah itu pada instansi instasi, akan tetapi istilah itu dapat di
terapkan dalam setiap diri bani adam.
Yang kedua adalah human investmen atau investasi diri.
Investasi diri ini bisa diartikan sebagai pembekalan diri. Lalu bagaimana
caranya pembekalan diri ini ?. Beliau menjelaskan dalam diri manusia terdapat
ESQ (emosional spiritual dan quotient). Quotient inilah yang beliau bilang
dengan kecerdasan, spiritual ini berhubungan dengan rohani , emosional ini
berhubungan dengan hawa nafsu, dan spiritual inilah yang mengendalikan
emosional. Jadi sebisa mungkin kita harus dapat mengendalikan emosi kita dengan
mempelajari ilmu agama.
Yang ketiga adalam MKK atau mata kuliah keahlian.
Tentu dalam pembekalan diri kita sangat perlu memiliki keahlian. Mengingat di Negara
kita ini ada sebuah system administrative dalam proses untuk mendapatkan suatu
pekerjaan. Dalam proses administratfe inilah transkrip nilai kita sangat
berperan penting, tidak hanya satu atau dua keahlian atau hanya bidang bidang
yang kita suka, namun semua bidang harus kita capai hasil semaksimal mungkin.
“Sesuatu hal yang tidak dapat dicuri oleh orang lain
adalah kecerdasan”
Dosen ISD -hafizhahullah-
Kunci sukses menurut beliau diantaranya :
Senang, senang adalah modal utama dalam melakukan
suatu tindakan, apabila kita tidak senang maka akan mengurangi semangat kita
untuk mencapai hasil maksimal, cenderung dalam fikiran kita adalah “yang
penting selesai”. Pemikiran seperti itu sangatlah salah, karena kita melakukan
sesuatu hal bukan hanya untuk hasil akhir tanpa kesan. Tidak sedikit orang
mengatakan saya senang dengan matematika dan akhirnya ia pun benar benar tidak
bisa matematika. Ada pula orang mengatakan saya senang menyanyi, akhirnya ia
pun tidak bisa menyanyi dan masih banyak lainnya. Pemikiran seperti ini
sebetulnya adalah pemikiran yang “membunuh” karena apa ? karena kita menjadi
minder dan cenderung untuk tidak mau mencoba, yang pada kahirnya kita tidak
tahu potensi kita sebenarnya.
Paksaan, Paksaan adalah salah satu cara untuk melakukan
perubahan, membunuh rasa malas dan rasa takut. Terkadang seseorang itu terlalu
malu untuk tampil dihadapan khalayak ramai, dan salah satu cara yang cukup
ampuh adalah dengan cara memaksanya.
Meniru kebiasaan baik,meniru kebiasaan baik ini cukup
berpengaruh, karena kita tentu tahu manusia memiliki sifat angkuh, yang
cenderung menganggap remeh suatu kerja orang lain,sehingga kita dibutakan dalam
melihat sisi baik dari orang lain. Ada banyak kebiasaan baik yang telah dilakukan
oleh orang lain, tidak sedikit pula orang yang menirunya dan membuat sang
peniru kebiasaan baik itu merubah hidupnya menjadi lebih baik .
Ditulis sesuai pemahaman yang didapat penulis (^_^) , boleh dikoreksi
Kuliah ISD
Kuliah ISD
Ibu kota , 30 september 2013
akhukum fillah arif zainurrohman
0 komentar:
Posting Komentar