Oleh :
Arif Zainurrohman
Hari
ini entah apa yang terjadi tiba tiba saja muncul kegelisahan dalam
hati. Ada apalah dengan diri ini sehingga tiba tiba saja menjadi
gelisah. Mungkiinkah terjadi sesuatu di luar sana atau mungkinkah
akan terjadi sesuatu yang besar pada diri ini. Apa ini yang namanya
gundah ? Ah tentu tidak mungkin seorang apatis seperti diri ini
mengalami hal seperti itu. Dekat dengan perempuan saja tidak , mana
mungkin gundah haha.
Detik
demi detik pun terlewati dengan keadaan hati yang tak menentu. Bahkan
rutinitas sehari hari pun tak dapat menghilangkan kegelisahaan dalam
hati. Apa yang salah ? Apakah ada ketidak ikhlasan dalam diri dalam
menjalani kehidupan ? Ataukah akan ada seseorang yang kukenal akan
pergi jauh ?. Tapi aku berfikir tak perlu risau karena dahulu pernah
melewati fase ini.
Dahulu
oh dahulu, gundahku kini mengingatkan sakitnya hati ini pada
peristiwa yang terjadi beberapa tahun yang lalu. Kenapa ? Apakah akan
ada hikmah yang akan diajarkan pada diri ini ketika telah berhasil
melewatinya seperti dahulu ? Ataukah diri ini akan terpuruk dengan
tidak kunjung hadir solusi untuk masalah ini ? Ya rabb hanya padamu
aku menyembah dan hanya padamu aku mohon pertolongan.
Ah
sudahlah mungkin gundah ini sama saja seperti yang dahulu dan akan
datang solusinya. Apa yang terjadi pada kegundahan dahulu kala ?
Memori itu benar benar melekat erat dalam fikiran ini. Seorang guru
yang begitu diri ini hormati harus pergi , pergi ketempat yang jauh
entah kapan diri ini dapat menggapainya. Disaat diri ini menemukan
sesosok manusia yang dapat dicontoh, dengan tiba tiba kehendak rabb
untuk memisahkan kami.
“Bayang
bayangmu yang dulu meneduhkan hati , menguatkan azam diri ini dalam
belajar , kini telah hadir kembali , namun lagi dan lagi bayanganmu
itu mulai menjauh dan memudar”
AZ
Diri
ini yang memiliki sifat apatis bisa bisanya memiliki empati padamu.
Apa yang membuatmu begitu berbeda dan istimewa dalam pandangan diri
ini ? Sungguh diri ini tak mengerti , mungkinkah dirimu dapat
memberitahu pada diri ini apa yang sebenarnya terjadi. Mungkinkah
diri ini belum dapat mengerti arti dari perjumpaan dan perpisahan.
Walaupun mungkin diri ini tak mengerti , setidaknya pernah
mengalaminya dan seharusnya dapat mengatasinya.
Kini
diri ini dipertemukan lagi dengan sesosok yang sangat mirip dengan
dirimu guru, namun pada akhirnya akan sama seperti dengan hari hari
denganmu. Seperti ada jarak yang menghalangi diri ini untuk dekat
dengannya. Dan yang terjadi hanyalah menghormati dan mendoakannya
tanpa terjadi keakraban , sama halnya seperti diri ini dan dirimu.
Sungguh tak dapat dimengerti apa yang membuat lidah ini begitu kelu
untuk sekedar mengucap salam padanya.
Kebodohan
yang tak kunjung hilang ini benar benar membuat hidup menjadi sulit.
Apakah ada makhluk lain yang sengaja menjauhkan kami ataukah ada dosa
pada diri ini yang membuat jarak dan rasa segan. Walau hanya sekedar
berbincang rasanya sungguh sulit. Diri ini selalu berdoa agar selalu
dapat dekat dan selalu mejaga hubungan baik dengan guru guru diri ini
agar ilmu ilmu yang mereka sampaikan tumbuh subur di dalam hati.
Ibu Kota, 27 Mei 2015
akhukumfillah arifzainurrohman
0 komentar:
Posting Komentar