Luka itu terasa lagi. Tiap malam aku selalu berharap langit terbelah dan kamu turun dari surga dan bilang kalau kamu hanya bercanda. Aku tak bisa melupakan kejadian hari itu. Aku ingat bagaimana senyum lebarmu tiba-tiba langsung berganti jadi kesakitan. Semuanya dirampas dariku dalam hitungan detik. Aku tak bisa, aku benar-benar tak bisa melupakanmu. Aku rindu
sekali padanyamu. Kamu sangat sehat hari itu, sangat sehat, semuanya
tak ada yang berbeda, semuanya sama seperti biasa, lalu dalam sekejap…
akhukum fillah arif zainurrohman
akhukum fillah arif zainurrohman
0 komentar:
Posting Komentar